BEM STAI Panca Budi Perdagangan Galang Dana untuk Korban Bencana Tiga Provinsi, Desak Penetapan Status Bencana Nasional

 


bemstaipancabudiperdagangan.com PERDAGANGAN - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Panca Budi Perdagangan turun langsung menggalang solidaritas bagi korban banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Aksi yang berlangsung di Jembatan Sebrang Perdagangan, Kamis (5/12/2025) itu, menjadi bentuk konkret kepedulian kampus terhadap musibah yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.


Presiden Mahasiswa STAI Panca Budi Perdagangan, Nia Ramadhani Damanik, CPM, menegaskan aksi ini murni inisiatif mahasiswa. “Ini bukti nyata kepedulian kami. Mungkin hasilnya belum seberapa, tapi ini langkah awal. Insyaallah akan lebih banyak lagi mahasiswa yang turun dan donasi yang terkumpul,” ujarnya.

Namun, Nia tidak berhenti pada aksi filantropi. Ia melayangkan kritik tajam terhadap respons pemerintah. “Logikanya, bencana yang melanda tiga provinsi secara bersamaan, dengan banyaknya korban jiwa, kampung yang hilang, dan orang yang belum ditemukan, sudah semestinya dianggap luar biasa. Sebagai gambaran, bahkan keluarga rekan kerja Wakil Presiden saya pun termasuk yang belum ditemukan,” paparnya dengan nada tegas.

Ia pun membandingkan dengan kesigapan pemerintah menetapkan status bencana nasional untuk banjir di Jakarta yang ketinggian airnya ‘sebatas dengkul’. “Kami kecam keras sikap pemerintah yang belum menetapkan bencana di tiga provinsi ini sebagai bencana nasional. Ini adalah bencana terparah,” tambahnya, mendesak intervensi lebih serius dari pemerintah pusat, termasuk dari Presiden.


Di lapangan, penggalangan dana membuahkan hasil nyata. Sekretaris Jenderal BEM, Nuha Nur Afifah, CPM, melaporkan, “Alhamdulillah, uang tunai yang terkumpul langsung dari masyarakat mencapai Rp305.000, ditambah sekitar 3 goni besar pakaian layak pakai.”

Nuha menegaskan bahwa aksi ini bukan titik akhir. “Ini baru awal. Kedepan, penggalangan akan dilaksanakan lagi dan akan ditambah titik-titik pengumpulannya. Keterlibatan mahasiswa hari ini masih terbatas, salah satunya karena dampak kelangkaan BBM di Perdagangan. Namun, saya pastikan akan lebih banyak yang turun langsung ke depan,” tutupnya, menjanjikan gelombang solidaritas yang lebih masif.

Aksi mahasiswa STAI Panca Budi ini menyiratkan dua pesan: solidaritas akar rumput tetap mengalir deras, sementara desakan untuk pengakuan dan penanganan negara yang setimpal terhadap bencana besar terus digaungkan. DS

Posting Komentar

0 Komentar