bemstaipancabudiperdagangan.com BATU BARA - Ketegangan sosial yang melibatkan dua warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara antara Ibu KA dan Ibu JAT akhirnya mereda. Perselisihan yang telah berlarut itu berhasil diselesaikan melalui proses mediasi yang difasilitasi Mediator Non-Hakim, Muhammad Nasrin Syahputra, CPM, di Kantor Desa Sumber Makmur, Kamis (6/11/2025).
Proses ini menjadi bagian dari upaya Dewan Sengketa Indonesia (DSI) dalam memperkuat mekanisme penyelesaian konflik di luar jalur peradilan formal. Melalui mediasi tersebut, kedua belah pihak mencapai kesepakatan damai yang dinilai konstruktif dan berkeadilan.
Muhammad Nasrin Syahputra, yang memimpin jalannya mediasi, memainkan peran sentral dalam membuka ruang dialog dan menjembatani perbedaan yang selama ini mengeras di antara kedua warga. Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis kepentingan, Nasrin berhasil mendorong para pihak untuk menemukan titik temu tanpa intervensi kekuasaan hukum formal.
“Mediasi ini menjadi bukti bahwa penyelesaian sengketa berbasis dialog masih efektif di tengah masyarakat yang beragam,” ujar Kepala Desa Sumber Makmur, Aprianto, didampingi Kepala Dusun I, Marno, kepada wartawan. Ia menambahkan, keberhasilan mediasi tersebut diharapkan dapat menjadi model penyelesaian konflik sosial di tingkat lokal.
Menurut Aprianto, praktik mediasi non-hakim menawarkan alternatif yang lebih cepat, murah, dan berorientasi pada pemulihan relasi sosial, dibandingkan proses hukum di pengadilan. “Kami berharap mekanisme seperti ini dapat diperluas untuk menyelesaikan konflik sosial lainnya di desa-desa lain,” katanya.
.jpeg)
Langkah DSI ini sekaligus menunjukkan bahwa jalur mediasi berbasis komunitas tidak hanya menurunkan eskalasi konflik, tetapi juga memperkuat budaya musyawarah di tengah masyarakat yang sering kali kehilangan ruang dialog akibat formalisasi hukum yang kaku. ASA
.jpg)
0 Komentar