BEM STAI PANCA BUDI PERDAGANGAN HADIRI RAPAT KONSOLIDASI PEMEKARAN SIMALUNGUN


bemstaipancabudiperdagangan.com PERDAGANGAN - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STAI Panca Budi Perdagangan hadir dalam rapat konsolidasi pemekaran Kabupaten Simalungun bersama Gerakan Percepatan Pemekaran Simalungun (GERPASI) dan anggota DPRD Simalungun di Prima Jaya Mandiri, Kamis (02/10/2025).

Konsolidasi ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan bentuk perlawanan politik masyarakat terhadap lambannya negara dalam merealisasikan pemekaran yang sudah diperjuangkan lebih dari dua dekade.

Anggota DPRD Simalungun, Lamhot Samosir, menyatakan bahwa momentum ini tidak boleh disia-siakan karena pemerintah pusat memberi sinyal pencabutan moratorium pemekaran. “Kami baru mendapat informasi bahwa moratorium akan dibuka. Inilah saatnya bersatu untuk memperjuangkan pendanaan pemekaran Simalungun,” ujarnya.


Tokoh masyarakat, Lindung Samosir, menambahkan bahwa pemekaran bukan lagi kebutuhan, melainkan keharusan. “Dengan 32 kecamatan, Simalungun sudah terlalu luas dan tidak efektif dalam pemerataan pembangunan. Fokus perjuangan kita adalah Simalungun bawah agar masyarakat tidak terus menjadi korban ketertinggalan,” tegasnya.

Mantan Ketua DPRD, Binton Tindaon, mengingatkan bahwa pemekaran sudah diperjuangkan sejak 2004, namun selalu tersandera oleh administrasi dan kepentingan politik elit. “Jika DPRD serius, segera bentuk Panitia Khusus (Pansus) agar perjuangan ini tidak terus dipermainkan,” katanya.


Sementara itu, Eko Simanjuntak, anggota DPRD lainnya, mengungkap bahwa dukungan politik di pusat mulai terbuka. “Kami sudah bertemu dengan Martin dan Ahmad Dolli Tanjung di DPR RI. Dari 12 fraksi, ada tiga yang sudah pasti mendukung. Artinya bola sekarang ada di tangan daerah: kita tidak boleh lagi terpecah,” jelasnya.

Ketua GERPASI, Essau Pardede, menegaskan bahwa perjuangan ini bukan proyek kekuasaan. “GERPASI lahir dari keresahan rakyat, bukan pesanan politik. Karena itu, kami merangkul mahasiswa agar gerakan ini semakin masif dan tidak dibelokkan oleh kepentingan elit,” pungkasnya.




Pernyataan paling keras disampaikan oleh Presiden Mahasiswa STAI Panca Budi Perdagangan, Nia Ramadhani Damanik, CPM. Ia menegaskan posisi mahasiswa sebagai garda moral sekaligus garda aksi. “Kami tidak akan hanya jadi penonton. Kami akan mengawal, mengawasi, dan jika pemekaran kembali digantung tanpa kepastian, maka saya pastikan gelombang aksi mahasiswa akan lebih besar dari sebelumnya. Jangan uji kesabaran rakyat!” tegasnya. HAH

Posting Komentar

0 Komentar